Indonesia telah memasuki era transformasi digital yang semakin pesat. Untuk mendukung perubahan ini, data SDY atau Sumber Daya Manusia yang Unggul menjadi kunci utama. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, “Peningkatan kualitas SDY merupakan fondasi utama dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.”
Data SDY tidak hanya mencakup kemampuan teknis, namun juga kemampuan soft skills seperti kreativitas, kolaborasi, dan pemecahan masalah. Hal ini sejalan dengan pendapat CEO Microsoft Indonesia, Haris Izmee, yang mengatakan, “Transformasi digital tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang manusia yang dapat menggunakan teknologi tersebut secara efektif.”
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mendukung transformasi digital melalui data SDY di Indonesia. Salah satunya adalah kesenjangan digital antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Menurut laporan dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di perkotaan mencapai 64,8%, sementara di pedesaan hanya mencapai 25,4%.
Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan kerja sama antara pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan dalam meningkatkan akses dan kualitas pendidikan digital di seluruh Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto, “Pendidikan vokasi berperan penting dalam mempersiapkan SDY yang siap menghadapi era transformasi digital.”
Dengan memanfaatkan data SDY yang unggul, Indonesia diharapkan dapat meraih kesuksesan dalam menghadapi tantangan transformasi digital. Dukungan dari berbagai pihak diperlukan untuk menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pengembangan SDY yang siap bersaing di era digital. Seperti yang dikatakan oleh CEO Gojek, Kevin Aluwi, “Kita harus bekerja sama untuk menciptakan SDY yang tangguh dan adaptif dalam menghadapi perubahan yang terus-menerus.”